Catatan Mas AAS

Bertemu Tidak sengaja Dengan Pak Adi Sutanto

Reporter : -
Bertemu Tidak sengaja Dengan Pak Adi Sutanto
Mas AAS

Semakin di ujung perjalanan sebuah perjalanan. Tentu akan banyak kejadian yang bisa terjadi dan acap kali terlihat kebetulan sebagai manusia biasa yang banyak khilaf, diri ini hanya bisa spontan berseloroh: "Kok bisa terjadi begitu ya?"


Dalam konteks penulis adalah perjalanan kuliah S3, sedang diujung perjalanan dalam pendidikan ini. Alhamdulilah penulis mau menjalani UAD ujian akhir Disertasi. Semoga lancar, dan lulus, amin.

Baca Juga: Ontran-ontran Bak Sinetron FTV: Sebuah Drama yang Terus Berlanjut


Ternyata banyak sekali terjadi peristiwa miracle yang sempat terjadi, tanpa kita punya andil sebelumnya bahwa kejadian itu akan berlangsung spontan. Lalu deal terjadi, lalu kerjasama janji bertemu orang di sepakati, dan lalu apa lagi yang bakalan terjadi, sampai penulis sendiri sudah tidak mau mikir lagi: "Pokok manut ae, pasti bakalan penak-penak!"


Sore ini penulis ingin bercerita tentang tetangga sebelah rumah, tepatnya belakang rumah, di mana penulis tinggal sudah belasan tahun di perumahan ini!


Penulis sendiri tidak sadar. Meski tinggal di perumahan YKP lawas di Surabaya. Bukan bermaksud narsis penghuninya rata-rata para pejabat kotamadya di SURABAYA. Dan para pejabat kampus di beberapa perguruan tinggi di Surabaya, dan sedikit ada yang menjabat juga di Malang! Salah satunya ya pak Adi ini.


Tapi dasar penulis, tidak mau rempong soal latar belakang seseorang. Di perumahan pun bertemu tetangga hanya saling sapa, sudah, terus lanjut kerja ngojek, jualan nasi goreng, atau langsung ke Pasuruan mengajar! Hari-harinya malah sering kumpul sama satpam di perumahan saja akrabnya, sama para penghuni yang notabene para mantan pejabat di Surabaya, hanya kenal kulitan saja, semua sedang bekerja dan sibuk dengan urusan masing-masing.


Mungkin saja akibat hidup di kota metropolitan dan di perumahan barangkali.


Terus cerita utamanya apa mas AAS? Sebentar para pembaca yang budiman. Prolog dulu, foreplay sejenak, masak langsung tancap gas saja! Tidak enak tahu.


Ini semua berawal dari penulis di telpon oleh promotor. Beliau bertanya: "Apa sudah disiapkan semua untuk daftar UAD nya?"


"Siap Prof, sampun jangkep serta lengkap, tinggal daftar saja ke bagian akademik bagian pendaftaran ujian."


"Ok, silakan daftar kalau begitu. Terus berkenaan dengan penguji eksternal bagaimana? Apa Agus, ada masukan."


Dalam batin saat menerima telpon, dan kemudian saya sampaikan ke profesor akhirnya," Saya manut saja prof." Itu yang disampaikan penulis kepada Promotor.


"Apabila Agus ada informasi perihal penguji eksternal juga bisa disampaikan."


"Oh, mekaten, njih, prof? Menawi mekaten apa saya bisa diberi waktu satu dua hari untuk mencari sisik melik perihal penguji eksternal tersebut lalu nanti saya sampaikan ke Prof, apakah berkenan atau tidak?"


"Ok, tak masalah!"

Baca Juga: Urip Ayem Tentrem: Menikmati Gending Lawas di Emper Omah


Dan layaknya si ojek online yang dapat orderan jemput penumpang. Spontan si driver itu akan bertanya ke klien begini: "Sesuai orderan ya kak!" Dan dijawab "Iya sesuai aplikasi!"


Dan sedang berpikir keras duduk di emper rumah, siapa ya, kolega, sahabat, yang sudah menjadi profesor dan guru besar yang latarnya ekonomi, manajemen, dan kewirausahaan.


Lalu yang namanya si istri yang baik hati di rumah itu pun, menegur diri ini: "Ada apa say, kok diam begitu. Seperti ada yang dipikirkan?"


"Iya kepikiran cari seorang profesor yang memiliki background dalam bidang ekonomi, manajamen dan kewirausahaan. Karena topik penelitian disertasi ku soal intention, minat berwirausaha mahasiswa! Dan aku dapat tugas cari itu dari Promotor."


"Kenapa kamu tidak menemui pak Adi, di rumahnya sekarang, beliau kan mantan Ketua forum pengabdian masyarakat di Jawa Timur, Flipmas Legowo," kata kamu dahulu!"


"Wih cakep juga ide kamu say," begitu aku bilang ke istri. Dan kuda terbang merek Myo J itu aku mau keluarkan dari garasi, dan aku geber menuju rumah pak Adi!


Nah, disinilah ajaibnya. Atau terjadi miracle kecil. Yang diri ini sampai ndredeg saat tadi mengalaminya.


Posisi rumahnya pak Adi Sutanto, mantan Ketua Flipmas Legowo Jawa Timur. Adalah dibelakang rumah penulis dua tiga rumah. Dan rumahnya beliau bisa terlihat dari pagar belakang rumah penulis. Eng ing eng, bukan sulap bukan sihir. Motor tidak ada di garasi, ada di rumah belakang. Dan spontan pagar pun penulis buka, motor pun keluar, siap dihidupkan mesinnya secara auto. Dan sebelumnya mata ini melihat ke bawah, tak dinyana saat mata melihat ke depan. Pak Adi dari rumahnya sudah awai-awai kepada penulis, di suruh mampir ke rumahnya, atau malah penulis yang ingin menuju ke rumah beliau: ya mungkin dua-duanya terjadi kayaknya simbiosis mutualisme.

Baca Juga: Inspirasi dari Kebaikan Kecil


Pak Adi ingin bertemu penulis tanya progress kuliah, dan penulis ingin bertanya soal tugas dari Promotor tadi, karena jaringan pak Adi Sutanto, perihal yang penulis butuhkan sangat banyak, tinggal bilang saja, latar pendidikannya apa yang mau dicari!


Jadilah itu barang dan kami berdua merasa seperti bertemu anak dan bapak saja. Jujur pak Adi ini, sudah penulis anggap sebagai bapak saja.


Dan persoalan perihal penguji eksternal sepertinya bisa dapat solusi. Dan besok kita mulai bersilaturahmi ditemani pak Adi ke Malang, bertemu para Guru Besar tersebut.


Semoga ini cara Tuhan, dalam membantu dan melancarkan urusan sekolah penulis. Semua seakan-akan terjadi secara kebetulan, namun sebenarnya memang tidak ada yang kebetulan di dalam hidup ini. Karena penulis juga menjadi member di komunitas para pegiat pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur tersebut, menjadi anggota dari Flipmas Legowo.


Sekali lagi terima kasih njih pak Adi, tidak disengaja, pertemuan di sebuah sore menjelang adzan Magrib berkumandang, semoga bisa menjadi solusi urusan penulis serta bisa membawa berkah semuanya, amin yra.

 

AAS, 20 Juni 2023
Emper Rumah Rungkut Surabaya

Editor : Yuris P Hidayat