Aura Besar Kampung Lawas Peneleh Surabaya, Sebagai Kawasan Sejarah

Reporter : -
Aura Besar Kampung Lawas Peneleh Surabaya, Sebagai Kawasan Sejarah
AH Thony (kanan) saat podcast

Surabaya, JatimUpdate.id - Diskusi sejajar, tak pernah ada matinya, bahkan semakin panjang jika menyajikan historis dan bukti atutentik.

Salah satu contoh, kampung lawas Peneleh Surabaya, sebagai saksi lahirnya tokoh perjuangan pendiri bangsa, Soekarno.

"Seorang founding father lahir di kota Surabaya, yaitu di Peneleh," kata Thony, Wakil Ketua DPRD Surabaya dalam podcast Judes, dikutip Senin (26/6).

Thony menjelaskan, Soekarno merupakan figur besar bangsa ini. Dan sangat parau  bila tidak mengetahui Surabaya punya kawasan sejarah yang banyak. Misalnya Kembang Jepun, Kawasan Religi Ampel dan Jembatan Merah.

Dari sudut pandangnya, ketiga tempat tersebut. Kaitannya dengan Peneleh  sangat kuat. Sebab, banyak ditemukan banyak makam Belanda. Karenanya, ia menilai Peneleh memang memiliki aura besar sebagai kawasan sejarah.

Di samping itu, ia juga menyaksikan, Pemkot Surabaya sudah melakukan identifikasi sejarah. Termasuk merevitalisasi kawasan tersebut menjadi kawasan sejarah. "Ini adalah Political Will dari Pemkot Surabaya yang harus kita support," katanya.

Adanya situs dan artifak sejarah, seyogiaanya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terkait revitalisasinya, supaya turut berperan aktif menghidupkan kawasan sejarah.

"Banyak para wisatawan dari luar negeri penasaran dengan kawasan Peneleh," katanya

Bagi dia, butuh strategi jitu, mengembangkan kawasan Peneleh sebagai tempat wisata sejarah. Melakukan kerjasama pentaheliks antar pemkot, stakeholder, perguruan tinggi dan seluruh lapisan masyarakat Surabaya. Pun juga banyak perusahaan punya atensi terhadap kawasan Peneleh.

"Yang konon katanya juga akan menggelar Festival Peneleh," ungkapnya.

Maka, ia menekankan, jangan sampai ada treatment keliru masyarakat, terkait revitalisasi kawasan Peneleh, bertepatan di Bulan Bung Karno.

"Jika Impact kurang bagus untuk masyarakat Surabaya, maka lebih baik ditunda dulu," tegasnya.

Dia juga mengaku selama ini juga telah memantau, bahwa upaya revitalisasi kawasan Peneleh sebenarnya sudah lama sekali direncanakan.

Namun tetap memerlukan peran aktif masyarakat dan juga perlu pendekatan secara Heritage. "Peran aktif masyarakat memang sangat diperlukan. Perlu juga pendekatan secara Heritage," katanya.

Thony berharap, revitalisasi bukan hanya menjadikan kawasan Peneleh sebagai tempat destinasi wisata biasa saja. Melainkan juga sebagai tempat edukasi sejarah bangsa Indonesia.

Agar generasi bangsa tetap teredukasi sejarah, sehingga spirit juangnya tetap tumbuh sebagai Bangsa Indonesia di kota Pahlawan ini.

"Revitalisasi bukan hanya menjadikan Peneleh sebagai tempat destinasi wisata. Melainkan juga sebagai tempat edukasi sejarah bangsa," demikian AH Thony. (roy)

Baca Juga: Permakanan Digantikan Duit Rp200 ribu, Fokmas Mengadu ke Pimpinan DPRD Surabaya

Editor : Ibrahim