Rempang Eco-Project Legacy Buruk Presiden Jokowi

Reporter : -
Rempang Eco-Project Legacy Buruk Presiden Jokowi
Ahmad Rifai dok pribadi

Oleh: Ahmad Rifai*

Rencana pembangunan Rempang Eco Project yang sedang berlangsung di Batam, Indonesia, telah menimbulkan banyak kritik dari berbagai pihak. Proyek yang dijadikan proyek strategis nasional ini bertujuan untuk mengembangkan wilayah Rempang menjadi kawasan ekonomi baru yang ramah lingkungan, dengan membangun pusat perbelanjaan, hotel, dan tempat wisata lainnya. Namun, seiring waktu banyak orang yang merasa bahwa proyek ini tidak memperhatikan atau mengedepankan kepentingan masyarakat setempat dan lingkungan.

Salah satu kritik utama terhadap Rempang Eco Project adalah bahwa proyek ini akan memaksa warga setempat untuk pindah dari rumah mereka. Banyak warga yang telah tinggal di Rempang selama bertahun-tahun merasa bahwa mereka tidak diberi pilihan untuk tetap tinggal di tempat mereka yang sudah dikenal dan dicintai. Selain itu, banyak warga yang merasa bahwa kompensasi yang ditawarkan oleh pemerintah tidak cukup untuk mengganti kerugian mereka.

Selain itu, proyek ini juga dikritik karena tidak memperhatikan dampak lingkungan yang mungkin terjadi. Pembangunan proyek ini dapat merusak ekosistem dan habitat satwa liar di daerah tersebut. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan bangunan dapat mengganggu aliran air dan menyebabkan banjir.

Proyek Rempang Eco-City persfektif Ekonomi

Proyek Rempang Eco-City diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah dan negara. Berikut adalah beberapa manfaat ekonomi yang diharapkan dari proyek ini:

Investasi: Proyek Rempang Eco-City memiliki potensi investasi yang besar, dengan perkiraan mencapai Rp381 triliun. Hal ini dapat menarik minat investor lokal dan internasional, yang dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Penciptaan Lapangan Kerja: Proyek ini diproyeksikan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi sekitar 306.000 orang pada tahun 2023. Hal ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, memberikan mereka sumber penghasilan baru dan meningkatkan taraf hidup mereka, namun tentu belum bias dipastikan apakah 306.000 lapangan kerja itu untuk WNI atau malah disediakan untuk WNA.

Peningkatan Pariwisata: Rempang Eco-City diharapkan dapat menjadi pusat pariwisata yang terintegrasi, dengan menyediakan berbagai fasilitas dan layanan yang menarik bagi wisatawan. Hal ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata.

Peningkatan Perdagangan: Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan perdagangan di daerah tersebut, dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk kegiatan perdagangan. Hal ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha lokal dan nasional, serta memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Peningkatan Infrastruktur: Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur di daerah tersebut, dengan membangun jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas daerah tersebut, serta memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Meskipun ada potensi manfaat ekonomi dari proyek Rempang Eco-City, penting untuk memperhatikan kritik dan kekhawatiran yang telah diajukan oleh masyarakat setempat dan advokat lingkungan. Dengan mengatasi masalah-masalah ini, proyek ini dapat berusaha untuk mengadopsi pendekatan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi semua pihak.

Sisi Kelam Pembangunan Rempang Eco City

Proyek Rempang Eco-City di Batam, Indonesia, juga menimbulkan beberapa ancaman bagi masyarakat setempat dan lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa ancaman yang terkait dengan proyek ini:

Penggusuran Paksa: Proyek Rempang Eco-City telah memicu rencana penggusuran rumah warga yang dipicu oleh proyek pembangunan kawasan tersebut. Hal ini dapat mengancam hak atas tanah dan tempat tinggal masyarakat setempat, serta memicu konflik sosial dan ketidakstabilan.

Dampak Lingkungan: Pembangunan proyek ini dapat berdampak negatif pada lingkungan sekitar, termasuk merusak ekosistem dan habitat satwa liar di daerah tersebut. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan bangunan dapat mengganggu aliran air dan menyebabkan banjir.

Ketidaksetujuan dari Negara Lain: Tidak semua negara mendukung pembangunan Rempang Eco-City dan hal ini dapat memicu konflik diplomatik dan mempengaruhi hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara lain.

Kericuhan dan Konflik Sosial: Proyek Rempang Eco-City telah memicu kericuhan dan konflik sosial di daerah tersebut. Hal ini dapat mengancam stabilitas dan keamanan di daerah tersebut, serta mempengaruhi citra Indonesia di mata dunia.

Meskipun ada ancaman yang terkait dengan proyek Rempang Eco-City, penting untuk memperhatikan kritik dan kekhawatiran yang telah diajukan oleh masyarakat setempat dan advokat lingkungan. Dengan mengatasi masalah-masalah ini, proyek ini dapat berusaha untuk mengadopsi pendekatan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi semua pihak.

Dilain sisi proyek Rempang Eco ini tidak memperhatikan kepentingan ekonomi masyarakat setempat. Banyak warga yang khawatir bahwa proyek ini akan menguntungkan investor asing dan perusahaan besar, sementara masyarakat setempat tidak akan mendapatkan manfaat yang signifikan.

Selain itu, banyak warga yang khawatir bahwa proyek ini akan menghilangkan lapangan pekerjaan yang sudah ada dan menggantinya dengan pekerjaan yang tidak stabil dan berbayar rendah.  Meskipun ada banyak kritik terhadap Rempang Eco Project, ada juga beberapa orang yang mendukung proyek ini. Mereka berpendapat bahwa proyek ini akan membawa manfaat ekonomi dan sosial yang besar bagi masyarakat setempat. Mereka juga berpendapat bahwa proyek ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup warga setempat dengan menyediakan akses ke fasilitas dan layanan yang lebih baik.

Namun, penting untuk memperhatikan kritik-kritik yang telah diajukan dan mencari cara untuk memperbaiki proyek ini agar lebih memperhatikan kepentingan masyarakat setempat dan lingkungan.

Perlu diketahui juga bahwa keterlibatan salahsatu perusahaan asing bernama Xinyi Group harus perlu diamati dengan baik karena kita masih belum tau apa misi dibalik investasi sampai pemerintah harus berhadapan dengan rakyat dan menggunakan semua resource yang dimiliki agar proyek ini berjalan dengan mulus, dan tidak hanya di batam, perusahaan China ini juga akan berinvestasi di Bangka Belitung.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Jatim Bagian Selatan

Selanjutnya pemerintah harus memastikan bahwa warga setempat diberi pilihan untuk tetap tinggal di tempat mereka dan bahwa mereka menerima kompensasi yang adil. Selain itu, pemerintah harus memastikan bahwa proyek ini tidak merusak lingkungan dan habitat satwa liar di daerah tersebut. Terakhir, pemerintah harus memastikan bahwa proyek ini memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat dan tidak menghilangkan lapangan pekerjaan yang sudah ada.

Dalam rangka memperbaiki proyek ini, pemerintah harus berdialog dengan masyarakat setempat dan mendengarkan kritik-kritik yang telah diajukan. Dengan cara ini, proyek ini dapat menjadi contoh pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan lingkungan. Dan Jika dipaksakan juga akan menjadi suatu legacy buruk presiden jokowi sebelum berakhir masa jabatannya karena banyak yang dirugikan dari investasi ini.

Baca Juga: Jokowi : Riset Perguruan Tinggi Mempunyai Peran Strategis Buat Negara

*Fungsionaris PB HMI dan Mahasiswa S2 IPB

Editor : Ibrahim