Miris, China dan Mesir Pemasok Sayuran Terbesar di Indonesia

Reporter : -
Miris, China dan Mesir Pemasok Sayuran Terbesar di Indonesia
Aktivitas jual beli sayur mayur di pasar induk

JAKARTA(JATIMUPDATE.ID)-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa impor sayuran melonjak dan menjadi komoditas impor terbesar pada periode April 2022.  Negara seperti China hingga Mesir menjadi pemasok terbesar.
"Impor terbesar berasal dari sayuran sebesar 63,6 juta dolar AS atau meningkat 111,78 persen. Negara asal barangnya sayuran ini dari Tiongkok (China), Myanmar, dan Mesir," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Selain sayuran, lonjakan impor lainnya terjadi pada komoditas biji dan buah mengandung minyak di mana pada April bertambah 45 juta dolar AS, dan buah-buahan bertambah 44,1 juta dolar AS.
Selain itu, kendaraan bermotor dan komponennya (terbongkar tidak lengkap) mengalami penambahan impor  28,8 juta dolar AS  pada April 2022. Selanjutnya kendaraan udara dan bagiannya bertambah 17,7 juta dolar AS.
"Itu lah lima terbesar yang mengalami peningkatan impor di April 2022 kalau dibandingkan Maret (2022)," jelasnya.
Secara keseluruhan, negara asal impor yang mengalami kenaikan terbesar berasal dari Argentina di mana bertambah 60,6 juta dolar AS, lalu Amerika Serikat (AS) 37,6 juta dolar AS. Dengan Kuwait, impor Indonesia pada April 2022 bertambah 12,9 juta dolar AS, Filipina 12,3 juta dolar AS, dan Paraguay 11,2 juta dolar AS.
"Kalau dilihat komoditasnya yang menyebabkan kita impornya bertambah dari Argentina berasal dari ampas dan sisa industri makanan, dan serealia," ungkapnya.
Di sisi lain, BPS juga mencatat penurunan impor pada April 2022 terhadap sejumlah komoditas non migas. Penurunan terbesar terjadi pada impor mesin/peralatan mekanis dan bagiannya yang berkurang 483,4 juta dolar AS.
"Kalau dilihat negara asal barangnya itu berasal dari Tiongkok, Jepang dan Thailand," ujar Margo.
Setelah itu diikuti komoditas besi dan baja yang impornya berkurang 252,1 juta dolar AS, kendaraan dan bagiannya berkurang 201 juta dolar AS. HS 26 yang terdiri dari bijih, logam, terak dan abu juga impornya berkurang 173,9 juta dolar AS, serta gula dan kembang gula 164,4 juta dolar AS. (Yok)


Editor : Redaksi