Warga Kedung Tomas dan Semolowaru Keluhkan Air PDAM Bau Amis dan Menguning
Surabaya,JatimUPdate.id - Pelanggan PDAM di kampung Kedung Tomas dan kampung Semolowaru Kecamatan Sukolilo mengeluhkan kualitas air PDAM yang bau amis dan berubah warga kuning.
Hal ini disampaikan oleh warga kepada Wakil Ketua Komisi B Anas Karno saat sidak ke sidak ke lapangan.
Baca Juga: Rehabilitasi Pipa PDAM Surabaya Dipuji Warga: Air Kini Mengalir Lebih Bersih, Terima Kasih pak Wali
"Warnanya kuning, amis seperti bau darah, terus kurang lancar, " keluh Sumilah salah satu warga kedung Tomas gang 4, kepada Anas, Minggu (3/12).
Sumilah menambahkan kondisi air tersebut berlangsung sekitar dua bulan. Saat ini warga sangat kesulitan dan mengeluarkan biaya lagi untuk mendapatkan air bersih dengan membeli air galon isi ulang.
"Sudah satu bulanan ini warga kampung ini semua mengalami. Sulit sekali karena warga butuh air. Untuk memasak kami menggunakan air galon isi ulang, kemudian untuk air dari PDAM ini saya harus mengendapkan dulu agar kotorannya mengendap kemudian baru bisa digunakan" jelas Sumilah.
Ketua RT 02 RW 03, Samian membenarkan keluhan yang dialami oleh warganya tersebut.
Bahkan ia mengaku telah melaporkannya kepada kelurahan hingga pihak PDAM namun, belum ada jalan keluar.
"Saya sudah laporkan dan ditanggapi dengan mengirimkan bantuan air tanki dari PDAM hingga saat ini baru dikirim dua kali," tutur Samian.
Kondisi serupa juga dialami oleh warga Semolowaru kecamatan Sukolilo, ketua RW 03 Semolowaru Puryanto, ia mengatakan bahwa belakangan ini warganya mengeluhkan bahwa kondisi air PDAM saat ini keruh dan berbau.
Baca Juga: Perkuat Sinergitas, SMSI Kota Surabaya Audiensi ke PDAM Surya Sembada
"Ini terjadi sudah berbulan-bulan yang lalu bahkan hampir enam bulan yang lalu air PDAM di wilayahnya sudah bau amis dan berwarna kekuning-kuningan," terangnya.
Kondisi tersebut kata Puryanto membuat warga terpaksa harus menguras air setiap dua hari sekali.
"Kalau untuk masak warga kebanyakan membeli galon isi ulang. Kemudian ibu-ibu juga tidak berani mencuci seragam sekolah anaknya menggunakan air PDAM karena airnya yang berwarna kuning," ungkap Puryanto.
Sementara itu, wakil ketua komisi B DPRD kota Surabaya Anas Karno, langsung turun mengecek kondisi air yang dikeluhkan oleh para warga tersebut.
Legislator fraksi PDI Perjuangan ini mempertanyakan tentang kualitas dan kuantitas kinerja PDAM.
Baca Juga: Sambangi Unipra, DLH Beberkan Soal Tarif Retribusi Kebersihan yang Meresahkan Masyarakat
Dimana, menurutnya masalah kualitas air tersebut sudah menjadi masa lalu namun, nyatanya masalah klasik tersebut masih saja dialami dan merugikan para pelanggan.
"Kinerja seperti apa jika begini. Kualitas dan kuantitas pelayanan sudah menurun. Ironisnya lagi sudah berbulan-bulan terjadi," tuturnya.
Ia juga menyinggung keseriusan PDAM dalam komitmennya menjalankan program walikota Surabaya Eri Cahyadi bahwa di tahun 2023 seluruh pelanggan dari PDAM teraliri air bersih.
"Kita akan panggil, kita akan tanya sejauh mana keseriusan dan komitmen atas program tersebut," pungkasnya. (roy).
Editor : Ibrahim