Catatan Mas AAS

Merah Putih Negeri ku

Reporter : -
Merah Putih Negeri ku
Mas aas

Keberhasilan jangka panjang tidak berasal dari sesuatu yang mendadak kita lakukan.

Tetapi keberhasilan itu hadir dari kebiasaan yang kita bangun.

Baca Juga: Challenge Dari Kolega

Negeri merah putih kita, boleh jadi dalam satu dasawarsa ke belakang ini. Acap kali dihampiri polarisasi yang terjadi dialami oleh warga, kelompok masyarakat, bahkan komunitas kelas menengah. Saat ada momen Pilpres dan juga Pilkada.

Tidak tahu fenomena polarisasi yang terjadi ini datangnya darimana siapa yang mesti bertanggungjawab.

Bentuknya polarisasi ini yang nampak di permukaan adalah beragam sebutan akronim yang mengemuka, macam: cebong, kadrun, kampret, dan sebutan lainnya yang mungkin terjadi. Sebagai penegas sebuah _battle_ pertarungan yang sedemikian masif dan tidak selesai. Pilpres dan Pilkada telah usai, getahnya sisa pertandingan masih menghampiri warga di negeri merah putih yang kondisinya masih belum maju-maju amat ini. Kasihan!

Apa bisa fenomena polarisasi yang sedemikian masif dan terjadi dalam siklus lima tahunan ini. Mesti menjadi tanggung jawab politisi? Bisa jadi.

Kenapa ada pemikiran demikian. Boleh jadi menjadi seorang politisi di negeri merah putih ini. Harus terus bermetamorfosis strategi yang mesti digunakan. Tidak terus membombardir rakyat: dimotivasi, diajak bertarung memperebutkan sesuatu yang berjangka pendek saja. Menang kalah.

Sikap sebagai seorang negarawan, berpikir dalam jangka panjang akan setiap langkah yang dijalani. Seyogyanya kudu menjadi _guide_ bagi para politikus di negeri merah putih ini di masa sekarang dan mendatang. Yaitu dididik rakyat ini agar menjadi *manusia merdeka*, merdeka di semua aspek: perekonomian, sosial, budaya, dalam hidupnya.

Setidaknya bila ini terjadi, atmosfer di bumi Pertiwi ini menjadi lebih kondusif. Tidak kisruh terus saat menghadapi momen pemilihan pemimpin di even lima tahunan. Penulis berharapnya demikian.

Entah apa ini mimpi yang utopis. Atau malah sesuatu yang rasional dan layak diperjuangkan oleh para politikus di negeri merah putih. Kebetulan saja banyak kolega penulis yang hari ini banyak _magang_ menjadi caleg, semoga mereka memiliki ide juga gagasan yang senafas dengan tulisan ini. Tidak sekadar menjadi seorang politikus namun bismillah ingin menjadi seorang negarawan. Menjadi wakil dari rakyat yang dipimpinnya. Dan mau memimpin rakyat yang diwakilinya menjadi lebih baik hidupnya dan pemikirannya! Karena adanya *teladan* dari para pemimpinnya, dari para wakilnya di gedung DPR yang mewah dan megah!

Semoga itu bisa dilakukan, aamiin!

Baca Juga: Melarung Rindu Kepada Mandala di Gunung Arjuna Batu Malang!

Negeri merah putih punya hak untuk maju, layaknya negara yang sudah maju sebelum nya yang telah eksis di planet bumi ini. Tentu saja untuk memajukan negeri ini, andil politikus yang memiliki sikap sebagai seorang negarawan. Menjadi signifikan harus diperbanyak kuota dan kuantitasnya, baik saat nantinya menjadi seorang legislator di level DPR pusat, regional, maupun lokal.

Konon, tugas seorang politikus ada dua: Satu mensejahterakan rakyat. Dua menghibur rakyat, upps. Oleh karenanya untuk bisa mensejahterakan rakyat: edukasi rakyat, edukasi ruang-ruang sosial dengan pikiran serta tindakan yang terus menerus mengarah kepada perwujudan sebuah negeri merah putih yang akan maju di masa depan.

Kalaupun toh itu tidak bisa dikerjakan oleh politikus. Karena sudah terlalu _riweh_ untuk bekerja kumpulkan rupiah untuk membayar biaya logistik _nyaleg_ sebelumnya. Karena telah kita ketahui bersama, biaya untuk menjadi seorang legislator di negeri merah putih sedemikian besarnya. Setidaknya jangan bikin rakyat di negeri merah putih ini terus-menerus mengalami polarisasi: sikap, pikiran, dan tindakan yang sedemikian akut nya, saat menjelang momen pemilihan pemimpin terjadi.

Penulis sebagai bagian dari rakyat di negeri ini, berharap dididik oleh para politikus yang nantinya akan duduk di singgasana kursi kekuasaan. Dan mereka akan terlibat membuat undang-undang yang akan menentukan masa depan hidup rakyat!

"Kamu tidak harus memegang posisi untuk menjadi seorang pemimpin!" (Henry Ford)

Baca Juga: Bagaimana Menjadi Aktivis di Jaman Now?

Setidaknya melalui tulisan ini. Penulis berpikir dan menyampaikan gagasannya. Dan ini adalah kerja-kerja kepemimpinan barangkali, sependek pemahaman penulis.

Salam sehat dan selamat pagi semuanya.

Jaya selalu untuk negeriku: Merah Putih!

Selamat Memilih Di TPS

AAS, 9 Februari 2024
Emper Rumah Rungkut Surabaya

Editor : Redaksi