Caleg Perindo Sebut Website Hitung Suara KPU Menyesatkan

Reporter : -
Caleg Perindo Sebut Website Hitung Suara KPU Menyesatkan
Samuel Teguh Santoso

Surabaya, JatimUPdate.id - Banyak pihak mengaku tidak percaya dengan perhitungan suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), baik di tingkat pusat maupun daerah.

Terutama dikaitkan dengan SiRekap dan real count yang di siarkan KPU di website resmi lembaga independen ini.

Baca Juga: Presma ITERA 2024: Suara Mahasiswa dalam Pemilu 2024

Meski mereka berdalih hitungan resmi masih dilakukan secara berjenjang, namun banyak yang menganggap KPU telah menyebarkan berita bohong dan bisa dipidanakan karena melanggar Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Bukannya tanpa dasar, tapi banyak pihak sudah mengeluh merasa dirugikan oleh siaran website https://pemilu2024.kpu.go.id/.

Samuel Teguh Santoso, Caleg Partai Perindo Surabaya tegas menyatakan Website Hitung Suara KPU Hoax dan Menyesatkan.

"Website hitung suara KPU sering melakukan pemberitaan yang tidak valid. Suara Perindo naik, turun dan naik lagi, turun lagi lebih berkali-kali," seru Samuel disampaikan kepada media, Selasa (27/2/)

"Ini menandakan KPU tidak bisa di percaya dan berita yang disampaikan bisa dianggap Hoax dan menyesatkan," tegasnya.

Dalam hal ini, Samuel yang juga berprofesi sebagai pengacara ini mengaku sudah punya data yang valid.

Baca Juga: Ungkapan Rasa Syukur Pemilu Berjalan Lancar, Bawaslu Bondowoso Bagi Takjil Dan Buka Puasa Bersama

Dirinya juga mengajak pihak-pihak yang merasa dirugikan bersama-sama menyuarakan, karena hal ini sudah mengarah ke penyebaran berita Hoax dan berpotensi pidana karena melanggar Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Samuel juga meminta agar dilakukan Audit forensik untuk website dan SiRekap KPU. "Menang atau kalah, kami sangat legowo. Namun harus dengan perlombaan yang baik dan jujur," sebut Samuel.

"Ini sebagai kontrol masyarakat dan merupakan masalah serius," tegasnya.

KPU, masih Samuel seakan mempermainkan para Caleg dan Partai yang sudah mengupayakan Pemilu berintegritas sudah mengeluarkan tenaga, pikiran terlebih biaya yang teramat besar.

Baca Juga: Dialektika Gombal Mukiyo

Informasi yang selalu berubah-ubah dan tidak bisa dipertangung jawabkan, menunjukkan ada yang sengaja disembunyikan.

"Jangan salahkan jika masyarakat tidak percaya dan siapapun yang duduk di parlemen bisa dianggap bohong karena hasil suara rekayasa," duga Samuel.

"Jadi harus ada Audit forensik untuk website dan SiRekap KPU. Dan saya sangat berharap DPR segera mengajukan hak Angket untuk membongkar semuanya," tegas Samuel menutup pernyataannya. 

Editor : Redaksi