Catatan Mas AAS

Waktu Berjalan Pelan Saat Di Kampung Halaman!

Reporter : -
Waktu Berjalan Pelan Saat Di Kampung Halaman!
Catatan MAS AAS

Seakan waktu terasa lambat saat sejenak berada di kampung halaman. Sepertinya sudah banyak beraktivitas sedari tadi pagi, namun tetap saja suasana sore apalagi petang tak kunjung datang!

Hanya dengan kegiatan menulis. Telah terbukti bisa melipat waktu sedemikian cepatnya. Pengalaman membuktikan akan hal tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa Otentik

Berada di emper rumah kampung halaman. Berusaha memanggil kembali peristiwa yang pernah melekat di bilik benak ini.

Yap, tak bisa dipungkiri. Ada banyak dari kita yang meninggalkan kampung halaman untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Entah untuk mendapatkan pendidikan, namun yang banyak adalah untuk bekerja mencari nafkah.

Sedikit menyoal perihal pendidikan. Mumpung sedang berada di kampung halaman. Tadi sempat berkeliling: "Jelajah Deso Milangkori". Napak tilas di mana saja dahulu diri ini, pernah menyeruput informasi di pendidikan formal, baik saat di pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, dan pendidikan menengah atas. Meski hanya melewati dan menyimak dengan saksama wajah sekolahannya, telah lebih dari cukup memuaskan rasa kangen akan sesuatu. Setidaknya hingga waktu siang jelang sore tiba, saat sedang di emper rumah kampung halaman. Diri ini sudah berjalan sedemikian jauhnya, untuk menggenapkan proses belajar menjadi seorang siswa dilanjutkan menjadi seorang mahasiswa.

Sejenak saat tadi bermain di kota Boyolali, menyengaja untuk melihat sekolahan di masa SMP dan SMA. Jalan Kates dan Jalan Merapi di Boyolali cukup menjadi memori yang indah, di saat masa sekolah formal. Memakai seragam biru putih dilanjutkan dengan seragam abu-abu putih, dalam waktu hampir enam tahun. Cukup mengumpulkan sebuah kenangan. Kenangan akan guru-guru tercinta saat di SMP dan SMA dan tak lupa perjumpaan dengan kawan-kawan yang sedang senang-senangnya belajar saat itu. Entah bagaimana kabar mereka sekarang. Semoga kebaikan, kesehatan, selalu menyertai mereka semua.

Benar sudah sebuah adagium. Bahwa Februari adalah bulan yang begitu banyak dalam setiap harinya di guyur hujan. Hujan pun mulai tumpah ke halaman rumah di kampung halaman, sore ini. Sesaat beberapa huruf sedang dianyam menjadi sebuah kumpulan cerita, yang sempat dan pernah mampir di kepingan dalam pikiran ini. Secangkir kopi di atas meja, serta pepohonan mangga, rambutan, dan kelengkeng di pelataran, benar-benar perpaduan suasana dan nuansa yang susah di ungkap rasanya dengan kata-kata. Saya kira pembaca pun akan mengalami hal yang sama dengan penulis apabila berada pada keadaan yang sama.

Kembali soal kampung halaman, kembali pula soal kenangan saat sekolah. Kampung halaman dengan masa kecil. Dengan kesederhanaan dan kehangatan teman, kehangatan keluarga. Dan semuanya kini, orang-orangnya telah melekat di dalam hati, tinggal kenangan saja adanya. Sehingga tidak salah kampung halaman selalu terasa spesial, meski di mana saja kita berada.

Baca Juga: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Besar Untuk di Kejar!

Ada sesuatu yang terjadi pada kita. Sesaat tengah kembali dan berada di kampung halaman.

Di emper rumah di kampung halaman, tampak sekali langit yang putih itu tidak berujung. Bukan karena sekarang sedang hujan, namun karena orang-orang tersayang itu tak bisa ditemui kembali.

Namun demikian, pelataran rumah itu tetap saja hadir menemani ku saat menulis. Tak lupa suara burung perkutut di dalam rumah terus berkicau dengan suara kung nya yang merdu.

Dan benar saja, waktu pun berjalan begitu cepatnya siang ini. Penanda waktu di hape sudah menunjukkan pukul 15:06 WIB, dan suara adzan ashar itu pun sudah berkumandang, sore sebentar lagi tiba. Serta kedua jempol ini sudah terasa kebas saat menulis di layar smartphone, dan saatnya tulisan ini diakhiri!

Baca Juga: Ibu Bumi

Kenangan yang kita buat di sebuah tempat, itu sedemikian pentingnya dalam berperan membentuk jatidiri kedirian kita masing-masing. Juga kenangan yang sempat kita teguk saat di kampung halaman, begitu yang pernah di sampaikan oleh seorang kolega yang telah banyak menang di dalam hidupnya...

 

AAS, 03 Februari 2024
Emper Rumah Kampung Halaman Klaten

Editor : Nasirudin