Lewat Sendangagung Batik Carnival, Paciran Pamerkan Potensi Lokal untuk Persembahan Global

Reporter : -
Lewat Sendangagung Batik Carnival, Paciran Pamerkan Potensi Lokal untuk Persembahan Global
Sendangagung Batik Carnival (SBC) yang digelar di tahun kedua oleh warga Sendang dipadu dengan festival Sego Muduk di Kecamatan Paciran menjadi perhatian publik, Minggu (1/10/2023). ZR

Baca Juga: Pengelolaan Showroom Produk Unggulan Lamongan Beralih Tangan Ke LCH

LAMONGAN,JatimUPdate.id, Sendangagung  Batik Carnival (SBC) yang digelar di tahun kedua oleh warga Sendang Kecamatan Paciran menjadi perhatian publik, Minggu (1/10/2023).
 
SBC yang mewajibkan peserta menggunakan kearifan lokal menjadi modal carnival ini bisa menasional. Busana yang dikenakan para peserta dari 22 RT, semuanya memakai batik tulis, hasil kerajinan warga.
 
Sendangagung adalah sentra batik tulis yang mempunyai corak dan seni yang berbeda dengan batik-batik di kawasan Indonesia lainnya.
 
Carnival tahun kedua jauh lebih variatif, para peserta menunjukkan kekayaan idenya yang dituangkan dalam busana pada SBC.
 
Para peserta mulai siang hingga berakhir menjelang petang melintas di jalan desa sepanjang 3, 5 kilometer. Dan sebagian diantaranya ada yang disertai dengan alunan musik dan lagu dari sound system yang mereka usung.
 
Ada juga yang menampilkan tarian beregu selama perjalanan melintasi jalan desa. Dandanan yang ditampilkan juga mengundang 'wah' bagi mereka yang menyaksikan.
 
Semangat para peserta seolah tidak pernah padam, lantaran bahu kanan kiri jalan yang dilintasi penuh sesak warga yang menonton.
 
SBC ini juga dipadu dengan Festival Sego Muduk. 
Sego Muduk merupakan makanan khas dari Desa Sendangagung yang hingga kini masih dilestarikan menjadi sebuah potensi kuliner khas daerah pantura.
 
 
Menurut Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi yang hadir membuka acara mengatakan, SBC merupakan salah satu upaya mempromosikan potensi batik khas Lamongan kepada generasi muda. Agar warisan leluhur yang kaya akan nilai budayanya  tetap eksis.
 
Pada kesempatan tersebut Bupati yang akrab disapa Pak Yes melakukan launching village branding "Sendangagung Rapakat". 
 
Dengan branding terbaru diharapkan Sendangagung menjadi desa yang memiliki identitas dan berdaya saing. Yuhronur bangga dengan warga desa yang mampu mempertahankan kearifan lokal.
 
Batik Sendang selama ini terbukti mampu mengangkat ekonomi warga. Bahkan dari tahun ke tahun  ekonomi warga semakin maju.
 
 
Menyinggung festival Sego Muduk, Yuhronur  sangat bangga festival Sego Muduk dapat direalisasikan menjadi event tahunan. "Karena dengan diselenggarakannya festival ini akan mengenalkan potensi lokal Lamongan ke seluruh penjuru dunia," ujarnya.
 
SBC merupakan salah satu upaya mempromosikan potensi batik khas Lamongan kepada generasi muda. Agar warisan leluhur yang kaya akan nilai budayanya  tetap eksis.
 
Pada kesempatan tersebut Yuhronur melaunching village branding "Sendangagung Rapakat". Dengan branding terbaru diharapkan mampu menjadi Sendangagung menjadi desa yang memiliki identitas dan berdaya saing.
 
Festival yang berlangsung selama dua hari berturut-turut ini, menyediakan 1.700 porsi Sego Muduk gratis untuk masyarakat yang hadir meramaikan.
 
"Kami sudah sejak kemarin memulai kegiatan dengan melaksanakan bazar UMKM dan hari ini disusul festival Sego Muduk dan Batik Carnival," kata Kepala Desa Sendangagung, Panut Supodo.
 
Sego Muduk yang dibagikan merupakan hasil olahan masyarakat setempat. Hal tersebut bertujuan agar menjaga keaslian rasa rempah-rempah yang menjadi bumbu utama Sego Muduk Sendangagung.
 
SBC merupakan salah satu upaya mempromosikan potensi batik khas Lamongan kepada generasi muda. Agar warisan leluhur yang kaya akan nilai budayanya  tetap eksis. (ZR)

Editor : Yuris P Hidayat