Sambangi Pansela, Prodi Ilmu Kelautan UB Perkuat Pengelolaan Eduecotourism Tambak Garam Bajulmati

Reporter : -
Sambangi Pansela, Prodi Ilmu Kelautan UB Perkuat Pengelolaan Eduecotourism Tambak Garam Bajulmati
Kunjungan Prodi Ilmu Kelautan UB ke eduecotourism Tambak Garam Bajulmati, Senin (13/11/2023)

Malang, Jatimupdate.Id,- Universitas Brawijaya Malang melakukan kunjungan ke tambak garam di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang (lebih sering disebut sebagai Tambak Garam Bajulmati), Senin (13/11/2023). 

Tambak Garam Bajulmati ini merupakan tambak garam berkonsep eduecotourism binaan Pusat Studi Pesisir dan Kelautan Universitas Brawijaya (PSPK-UB).

Baca Juga: Garam dan Cara Mengatasi Asam Lambung

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas (FPIK-UB) melalui Program Studi Ilmu Kelautan (PS IK). 

Kegiatan kunjungan sekaligus sosialisasi yang diketuai Bambang Semedi yang beranggotakan Ade Yamindago, Citra Satrya Utama Dewi, M. Arif Asadi, Dhira Khurniawan, Dian Aliviyanti, Seftiawan Samsu Rijal, Andik Isdianto dan Adi Tiya Yanuar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan petambak garam dalam mengelola eduwisata Tambak Garam Bajulmati yang dikelola oleh Kelompok Usaha Garam (Kugar) Bajulmati Sejahtera. 

Asmoro, ketua Kugar Bajulmati Sejahtera mengatakan, ”kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, selama ini kami hanya mengetahui bagaimana memproduksi garam, tidak dengan pengelolaan tambak garam sebagai eduwisata. Padahal jika dikelola dengan baik, eduecotourism Tambak Garam Bajulmati dapat memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat, khususnya bagi para petambak garam. Selain itu, kami juga mendapatkan informasi update terkait kondisi pergaraman secara nasional maupun regional dari kegiatan sosialisasi ini”. 

Baca Juga: Dosen UB, Induksikan Teknologi Filter Pada Proses Produksi Garam di Kabupaten Tuban

Pada kesempatan ini, tim dari PS IK UB membagikan pengalamannya terkait pengelolaan eduwisata. 

“Konsep eduwisata yang diusung oleh Tambak Garam Bajulmati ini sudah tepat. Mengingat bahwa area bajulmati juga merupakan lokasi wisata pesisir yang menarik. Namun disisi lain, perlu adanya peningkatan dalam hal tata kelola di eduwisata Tambak Garam Bajulmati. Beberapa hal diperlukan untuk meningkatkan eduwisata tambak garam bajulmati diantaranya adalah penyediaan spot foto, pembuatan oleh-oleh khas tambak garam dan penyusunan buku informasi pergaraman agar semakin memudahkan wisatawan mendapatkan pengetahuan mengenai dunia pergaraman, sehingga kita perlu untuk melingkar bersama masyarakat agar sama-sama tumbuh dan berkembang” ucap Bambang. 

Garam merupakan sebuah komoditas yang menarik karena secara fungsi tidak ada penggantinya dan hampir diperlukan di semua sisi kehidupan manusia, baik untuk industri, ternak ataupun untuk konsumsi sehari-hari. Tambak Garam Bajulmati merupakan tambak garam pertama di Pantai Selatan Provinsi Jawa Timur (Pansela Jatim), sehingga keberadaan tambak garam disini harus selalu dipantau dan ditingkatkan kondisinya karena akan menjadi percontohan bagi daerah lain khususnya bagi masyarakat Pansela Jatim. 

Baca Juga: Peringatan HUT RI ke 77 Dengan Pelepasan Tukik Penyu Di Pantai Bajul Mati Sore Nanti

Sinergitas dan kolaborasi antar stakeholder, mulai dari pemerintah, masyarakat, dan akademisi termasuk diantaranya adalah civitas akademika FPIK UB mutlak diperlukan untuk pengembangan dan pemantauan tambak garam agar selalu dalam kondisi yang baik.(Yah) 

Editor : Nasirudin