Masalah lahan dan Mahalnya Biaya Membuat Tol Trans Jawa Tidak Dilanjutka Sampai Banyuwangi

Reporter : -
Masalah lahan dan Mahalnya Biaya Membuat Tol Trans Jawa Tidak Dilanjutka Sampai Banyuwangi
Foto Ilutrasi TOL (Dok Kementrian PUPR)

JatimUPdate.id,- Kementerian BUMN merencanakan proyek tol trans-Jawa tidak dilanjutkan hingga Banyuwangi. Jalur tol yang menjadi bagian dari trans-Jawa tersebut direncanakan berhenti di Besuki, Situbondo.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, ada sejumlah pertimbangan pemerintah untuk tidak melanjutkan proyek jalan tol hingga ke Banyuwangi. Salah satunya adalah skala keekonomian jalan tol ruas Besuki–Banyuwangi kurang memadai. 

Baca Juga: Jalan Sehat Bersama Ribuan Masyarakat Banyuwangi, Media Membangun Persaudaraan Di Tahun Politik

’’Ruas tol trans-Jawa akan sampai Besuki. Untuk ruas berikutnya, akan kita diskusikan apakah berhenti di situ (Besuki) atau justru belok (membangun jalan tol) Besuki–Jember–Banyuwangi,’’ ucapnya beberapa waktu yang lalu di sela SOE International Conference di Bali (18/10).

Kendala terbesar ruas Besuki–Banyuwangi, lanjut Kartika, adalah pembebasan lahan. Trase jalan tol Besuki–Banyuwangi melewati objek vital berupa pusat pelatihan milik TNI-AL. Selain itu, trase jalan tol Besuki–Banyuwangi melewati kawasan konservasi Taman Nasional Baluran.

’’Bu Nurbaya (Menteri Kehutanan Siti Nurbaya) minta agar jalan tol di Baluran dibuat elevated (melayang). Biaya proyeknya menjadi besar dan IRR (internal rate of return/tingkat pengembalian investasi) menjadi rendah,’’ ungkapnya.

Baca Juga: Wagub Emil Siapkan Link And Match Nelayan dengan Perusahaan Pengolahan Ikan

Meski demikian, Kartiko memastikan proyek tol Probolinggo–Besuki dapat selesai pada 2023. Hingga 3 Oktober, pembebasan lahan ruas tol seksi Suko–Kraksaan dengan total panjang 9 kilometer telah rampung 87,59 persen. Sedangkan lahan tol untuk seksi Kraksaan–Paiton telah selesai dibebaskan 50 kilometer.

Seksi Paiton–Banyuglugur sepanjang 9,4 kilometer telah selesai 14,11 persen. Sedangkan seksi Banyuglugur–Besuki sepanjang 16,2 kilometer telah dibebaskan 21,19 persen. Saat ini, Jasa Marga juga tengah menyelesaikan tahap akhir konstruksi seksi 4 ruas tol Probolinggo Timur hingga simpang susun Gending. Ruas sepanjang 12,45 kilometer tersebut ditargetkan beroperasi Desember 2022.

Baca Juga: Daftar Desa Kabupaten Blitar Terkena Pembebasan Lahan Untuk Jalan tol Kepanjen-Tulungagung

Sementara itu, Kementerian BUMN kemarin mencanangkan subholding yang khusus menangani tol-tol trans-Jawa milik Jasa Marga yang sebelumnya terpisah-pisah. ’’Kita spin-off jadi subholding. Setelah itu, kita mau cari investor private untuk masuk. Tujuannya supaya bisa bangun tol baru. (Ruas tol) yang ramai kita recycle untuk dapat dana bangun yang sepi,” katanya.

Jasa Marga pada 1 Juli lalu telah melakukan spin-off PT Jasa Marga Transjawa Tol. Perusahaan tersebut memegang konsesi ruas tol Jakarta–Cikampek, Palimanan–Kanci, Semarang ABC, dan Surabaya–Gempol. Selain itu, kepemilikan saham Jasa Marga di sembilan badan usaha jalan tol trans-Jawa dipisahkan dalam perusahaan terkendali perseroan, yakni PT Jasamarga Transjawa Tol. (Yah)

Editor : Nasirudin