Belajar Penanganan Kemiskinan Ke Banyuwangi

Reporter : -
Belajar Penanganan Kemiskinan Ke Banyuwangi
Bupati Karangasem, I Gede Dana bersama Wagub Banyuwangi ,Sugirah, Selasa (5/12/2023).

Banyuwangi, JatimUPdate.id,- Program-program penanganan kemiskinan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi telah mendapat perhatian dari Bupati Karangasem, I Gede Dana. Bupati Gede berkunjung ke Banyuwangi untuk berbagi pengalaman penanganan kemiskinan bersama Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, Selasa (5/12/2023).

Bupati Gede yang datang bersama Wabup I Wayan Artha Dipa mengatakan bahwa Karangasem tertarik untuk mempelajari langkah strategis yang telah diambil Banyuwangi dalam menangani kemiskinan. 

Baca Juga: Tiga Tahun Kepemimpinan Yuhronur, Tren Angka Kemiskinan Lamongan Turun

Dalam kunjungannya, pihaknya melibatkan Perangkat Daerah yang menangani penanggulangan kemiskinan, seperti Dinas Sosial, PPPA dan PPKB, serta Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah. Kami tertarik bagaimana Banyuwangi bisa mengurangi khususnya angka kemiskinan ekstrim,” kata Gede Dana. 

Wabup Sugirah menjelaskan bahwa Banyuwangi mendapatkan Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) penghapusan kemiskinan ekstrem senilai Rp6,71 miliar dari pemerintah pusat. 

“Penghargaan tersebut diberikan karena Banyuwangi dinilai berhasil dalam pengentasan kemiskinan. Angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi menurun signifikan, dari 3,73 persen pada tahun 2020 menjadi 0,99 persen pada tahun 2022,” kata Sugirah.

Baca Juga: Pemkab Blitar Terus Berikhtiar Kurangi Angka Kemiskinan

Sugirah lalu menjelaskan, strategi makro penanggulangan kemiskinan mencakup pendekatan struktural dan kultural. Menurutnya, Kunci sukses pengentasan kemiskinan bukan hanya tugas dinas sosial, tetapi melibatkan semua dinas terkait. 

Kepala Bappeda Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, menambahkan, pendekatan struktural terkait peningkatan pendapatan masyarakat melalui proyek-proyek yang melibatkan mereka secara langsung, sementara pendekatan kultural memfokuskan pada pemotongan mata rantai kemiskinan misalnya pemberian beasiswa kepada anak-anak miskin.

Banyuwangi juga memiliki basis data kemiskinan yang disebut Unit Gawat Darurat Kemiskinan yang merupakan langkah inovatif untuk mengatasi kasus kemiskinan. 

Baca Juga: Adhy Karyono: ASN Harus Sensitif dan Adaptif Terhadap Segala Bentuk Tantangan Perubahan Zaman

“SKPD diwajibkan mengacu pada data UGD Kemiskinan dalam melaksanakan programnya, dan pencapaian mereka akan dievaluasi secara periodik,” ujarnya.

Acara kunjungan tersebut diakhiri dengan pertukaran cindera mata sebagai tanda persahabatan antara kedua pemerintah kabupaten.(Yah)

Editor : Nasirudin