Pemdes Karangpandan Sulap TKD Jadi areal Tanam Holtikutura Buah Melon Premium Kualitas Ekspor

Reporter : -
Pemdes Karangpandan Sulap TKD Jadi areal Tanam Holtikutura Buah Melon Premium Kualitas Ekspor
Kepala Desa Karangpandan Kec. Pakisaji, Djumain bersama Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten malang di lokasi Penanaman Holtikultura Buah Melon, Desa Karangpandan, Kec. Pakisaji, Kab. Malang, Senin (15/5/2023).

Program ketahanan pangan yang telah diinisiasi oleh Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemedesa PDTT) yang mendorong Dana Desa diprioritaskan sebesar 20%

Malang, JatimUPdate.id,- Pemerintah Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang melakukan panen perdana komoditas buah melon premium kualitas ekspor sebagai bagian dari implementasi program ketahanan pangan desa.

Baca Juga: Buka Musrenbang Kecamatan, Bupati Blitar: Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat

Pemdes Karangpandan sedang memperluas areal tanam buah melon yang menggunakan tanah kas desa (TKD) dan akan melibatkan petani sekitar sebagai plasma nuftah.

Kepala Desa Karangpandan Kec. Pakisaji, Djumain menyatakan program ketahanan pangan yang telah diinisiasi oleh Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemedesa PDTT) yang mendorong Dana Desa diprioritaskan sebesar 20% sejak 2022 dinilai cukup strategis.

"Alhamdulillah, Pemdes Karangpandan memilih untuk mengembangkan budidaya holtikultura buah melon premium di TKD yang hari ini [Senin, 15/5/2023] dipanen. Melihat prospek dan hasilnya, budidaya melon akan kita kembangkan secara massal ke para petani buah yang ada," kata Djumain di lokasi Penanaman Holtikultura Buah Melon, Desa Karangpandan, Kec. Pakisaji, Kab. Malang, Senin (15/5/2023).

Djumain mengakui bahwa pihaknya baru pertama kali dalam pengembangan budidaya buah melon premium yang juga berorientasi ekspor.

"Program Ketahan Pangan di Desa Karangpandan untuk 2022 dengan berdiskusi panjang lebar bersama sejumlah pihak khususnya TPP [Tenaga Pendamping Profesional] Kec. Pakisaji, akhirnya pilihannya budidaya buah melon," ungkap Djumain.

Setelah melihat hasil panen, kata Djumain, maka pemdes berketetapan untuk memperluas areal tanama termasuk upaya membentuk komunitas petani buah melon agar semakin sistemik.

"Harapannya Desa Karangpandan bisa jadi sentra buah melon di wilayah Kab. Malang," tegasnya.

Bambang, Staf Desa Karangpandan yang bertindak Tim Teknis Ketahanan Pangan menyatakan awalnya TKD yang digunakan sebagai green house budidaya melon premium seluas 500 meterpersegi.

Baca Juga: Menteri Desa: Dukung Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat dengan Dana Desa

"Rencananya dari hasil diskusi dengan Pak Kades dan stakeholder yang ada maka luasan areal tanam buah melon di TKD menjadi 850 meter persegi. Kedepan luasannya akan diperluas dengan pelibatan petani dalam konsep plasma nufta, petani pembudidaya sehingga desa ini jadi centra buah melon," kata Bambang saat mendampingi Kades ketika panen melon.

Bambang melihat prospek budidaya melon cukup besar.

"Dari lahan 500 meterpersegi ini hasil panennya bisa mencapai 1,5 ton. Dalam setahun akan ada 3 kali panen sehingga dengan sekali panen tingkat keuntungan 10%-15% maka 3 kali panen setahun bisa mencapai 45%-50%," tegasnya.

Edu Wisata Buah Melon

Koordinator TPP Kec. Pakisaji, Edi Wahyu Kurniawan mengakui bahwa pihaknya memang telah mendampingi Desa Karangpandan dalam proses penentuan budidaya buah melon pada program ketahanan pangan desa.

Baca Juga: Ketua DPD RI: Jadikan Desa Sebagai Sentra Pembangunan Ekonomi

"12 Desa di Kec. Pakisaji semuanya pada 2022 telah TPP Pakisaji dampingi agar memilih program yang sesuai potensi desa dan punya prospek ekonomi demi peningkatan PAD yang ada. Desa Karangpandan dengan bersemangat memilih budidaya buah melon," kata Edi Wahyu di lokasi panen buah melon yang didampingi beberapa personil TPP Kec. Pakisaji.

Edi menambahkan konsep budidaya buah melon di TKD ini diharapkan bisa menjadi wahana edu wisata menyusul rencana pengembangannya akan berkoordinasi dengan UPT Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim agar ada bimbingan teknis.

"Infonya ada buah melon yang dikembangkan UPT
Holti Dinas Pertanian Jatim ada yang bentuknya kubus, waru [hati], dan lainnya karena ada alat cetaknya. Ini yang bisa dikembangkan sehingga bisa jadi wisata edukasi untuk kalangan siswa-siswa yang ada," terangnya.(YH)

Editor : Nasirudin