Waspada Biota Laut Berbahaya Bagi Nelayan Kondang Merak Kabupaten Malang

Reporter : -
Waspada Biota Laut Berbahaya Bagi Nelayan Kondang Merak Kabupaten Malang
Beberapa jenis Biota Laut Berbahaya Bagi Nelayan Kondang Merak

Malang, JatimUPdate.id,- Seorang nelayan yang mengantungkan hidupnya dilaut pun harus tetap waspada dari ancaman predator laut. Di perairan yang eksotis dan mempesona di sekitar Pantai Kondang Merak malang, tersembunyi potensi bahaya yang mungkin mengintai para nelayan yang menggantungkan hidup mereka pada lautan.

Meskipun keindahan dan kelimpahan laut adalah sumber rejeki utama, namun pengenalan akan biota laut berbahaya sangat penting bagi nelayan Kondang Merak agar mereka dapat menjalankan aktivitas mereka dengan lebih aman dan bijaksana hal ini disampaikan oleh Citra Satrya, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

Baca Juga: Universitas Brawijaya Terus Menguat: Raih Prestasi di QS World University Rankings by Subject 2024

Yuk Berkenalan Dengan Biota Laut Berbahaya

  1. Ikan Barakuda

Barakuda merupakan suatu ikan dari kelas Actinopterygii yang mempunyai tubuh yang diselimuti sisik  halus. Selain itu, ikan ini memiliki gigi yang besar dan tajam, dimana ikan tersebut adalah salah satu ikan predator serta sangat agresif jika saat sedang bertelur atau kawin.  Ikan ini beberapakali dijumpai nelayan kondang merak pada saat menyelam

  1. Stone fish

Stonefish disebut juga dengan ikan batu. Ikan ini dapat berkamuflase dengan mudah di daerah batu karang, lumpur, pasir, dan patahan karang. Stonefish mempunyai sirip yang beracun, 1 kelenjar racun ikan batu dapat membunuh 100 tikus. Pemakaian boots ketika menyelam dapat membuat penyelam terhindar dari racun hewan tersebut.

  1. Scorpion fish dan Lion fish

Scorpionfish dan lionfish mempunyai  bentuk tubuh yang elegan dengan sirip memanjang. Pada bagian ujung dari sirip-sirip keras tersebut terdapat kelenjar racun. Jika terkena tubuh manusia dapat menyebabkan sakit yang berlangsung selama 6 jam.Jika terkena racun ikan ini dapat menggunakan air panas yang dicampur dengan cuka atau irisan lemon.

  1. Sea urchin

Sea urchin atau disebut juga dengan bulu babi mempunyai duri-duri yang beracun. Jika tertusuk di kulit, maka duri akan patah dan tertanam didalam kulit. Jika terkena bulu babi dapat menggunakan cuka agar duri tersebut patah.

Baca Juga: Menjadi Seorang kader Itu Pilihan Bung!

  1. Fire coral

Jika kulit terkena karang api resikonya adalah rasa panas dikulit. Karang api mempunyai nematocycsts yang dapat menyengat dan menembus kulit. Efek yang dihasilkan bisa bervariasi dari iritasi ringan sampai sakit parah dan kadang-kadang bahkan berhubungan dengan mual dan muntah.

Citra mengungkapkan pentingnya pendidikan dan kesadaran mitigasi nelayan Kondang Merak dari potensi bahaya biota laut, penting bagi mereka untuk memiliki pemahaman yang baik tentang jenis-jenis biota laut berbahaya.

Pelatihan reguler tentang cara mengenali, menghindari, dan menangani potensi bahaya ini harus menjadi bagian integral dari kehidupan nelayan.  Pelatihan ini telah dilakukan secara kontinyu oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Ilmu Kelautan, FPIK – UB melalui program Hibah PkM Dosen FPIK – UB Tahun anggaran 2022 dan 2023.  Pendampingan dari Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya terhadap nelayan Kondang Merak telah membangkitkan kesadaran pentingnya pencegahan dan menghindari biota laut berbahaya.

Baca Juga: Produk Olahan Kayu Jawa Timur Punya Potensi Untuk Perkuat Pasar Domestik

Citra Satrya menjelaskan dalam pendampingan yang diselenggarakan di Pantai Kondang Merak “Dengan mandiri mereka melakukan aktivitas perlindungan dan pencegahan seperti, Selalu gunakan perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan dan pakaian pelindung ketika menangani hasil tangkapan, Jika terkena sengatan atau kontak dengan biota laut berbahaya, segera lakukan langkah-langkah pertolongan pertama dan mencari bantuan medis segera, dan perhatikan cuaca dan informasi peringatan dari pihak berwenang sebelum melaut.”

“Dengan pengetahuan tentang biota laut berbahaya dan tindakan pencegahan yang tepat, mereka dapat menjalani profesi mereka dengan lebih aman dan meraih hasil tangkapan yang sukses tanpa mengorbankan kesehatan mereka,” tegasnya. (Mad)

Pendampingan dari Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya terhadap nelayan Kondang Merak, Program Hibah PkM Dosen FPIK – UB Tahun anggaran 2022 dan 2023Pendampingan dari Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya terhadap nelayan Kondang Merak, Program Hibah PkM Dosen FPIK – UB Tahun anggaran 2022 dan 2023

Editor : Yuris P Hidayat