Catatan Mas AAS

Mindset Seorang Pemimpin

Reporter : -
Mindset Seorang Pemimpin
emper rumah mas aas

Meski sejenak dan waktunya mepet buat menulis, usai kulakan bumbu untuk memasak nasgor Mbah Joyo esok pagi lalu dibawa ke UB Malang.

Namun pemantik sebuah tulisan, berupa lintasan pikiran yang menguat saling berkelebatan di alam pikiran waktu fajar tadi. Apabila huruf-huruf nya tidak segera dirajut menjadi sebuah tulisan bisa pening ini kepala seharian!

Baca Juga: Challenge Dari Kolega

Maka dari itu sembari menunggu istri beli sesuatu di dalam pasar, dan penulis duduk di warkop pasar membuat tulisan ini! Meski belum kelar bisa dilanjutkan di emper rumah, sebelum antar orang rumah ke kantornya di RSUD DR Soetomo!

Tema buka lapak, kepemimpinan, manajemen dan perilaku organisasi, serta sikap seorang pemimpin dalam mencapai visi melalui misi-misi yang sudah dipilih boleh jadi ini adalah tema dan konsen penulis! Sejak dahulu, kini, juga mendatang barangkali.

Menyoal mindset seorang leader. Bagaimana ia harus berpikir, bertindak, lalu mewujudkan visi serta misi organisasi, menjadi topik yang ingin penulis ulik pada kesempatan waktu pagi sekarang!

Kira-kira apa saja sih, perilaku yang kerap dijumpai oleh penulis. Dimana perilaku itu atau tepatnya perangai spesifik yang melekat pada diri seorang leader yang berhasil dalam memimpin organisasi, perusahaan, bahkan organisasi sosial selama ini.

Hal ini seturut pengalaman penulis, saat mengamati, berdiskusi, serta melakukan interview mendalam dengan para pemimpin yang notabene kolega dari penulis.

Di antaranya mereka memiliki karakter sebagai berikut:

1. Siap menghadapi tantangan dan perubahan.

Tantangan dan perubahan selalu menyertai aktifitasnya seorang pemimpin di dalam sebuah organisasi. Zona nyaman wis kadung PW (posisi wenak) susah sekali untuk ditinggalkan bagi seorang pemimpin yang tidak mau berkembang menjadi lebih bertumbuh, dan berdaya jangkau lebih luas dampak kepemimpinannya. Karena resiko nya ia harus mau belajar lagi, mau melakukan habit yang baru, dan segal perubahan yang acap kali terasa berat di awal untuk mengatasi hadirnya tantangan dan perubahan yang datang silih berganti!

Baca Juga: Melarung Rindu Kepada Mandala di Gunung Arjuna Batu Malang!

2. Berpikir cerdas dan cepat.

Kemampuan berpikir cepat dengan langkah akurat membutuhkan ragam pengalaman, bukan hanya satu jenis petualangan. Apa maksudnya? Di sini membuktikan seorang pemimpin sangat dituntut memiliki jejak leadership yang cukup dalam melaksanakan tugas kepemimpinan nya sebagai seorang leader. Tanpa jam terbang, ia mungkin akan sedikit gagap dan agak kesulitan untuk mengambil keputusan yang sifatnya harus cepat, ia terselimuti oleh ketakutan-ketakutan yang tak perlu terjadi: apakah keputusan akan berhasil, apa manfaatnya melakukan itu, kenapa tidak melakukan hal yang rutin saja, dan banyak pernyataan dan pertanyaan yang memunculkan keraguan seorang pemimpin untuk ambil sikap!

3. Rendah hati dan mampu mengakui kesalahan.

Dua perilaku yang hanya bisa dilakukan oleh para maestro di bidangnya masing-masing, juga dalam soal menjadi seorang pemimpin. Kerendahan hati adalah sebuah attitude yang tidak sekali proses dapat dimiliki, ia adalah hasil akumulasi berproses di lapangan dari seorang pemimpin. Di saat umumnya banyak manusia akan berlari atau menghindar disematkan sebagai seorang kambing hitam pembawa masalah, apalagi pembawa sial, atas kesalahan yang mungkin terjadi. Namun pemimpin yang sebenarnya, ia dengan berani, ambil tanggung jawab dan mau mengakui kesalahan apabila memang kesalahan itu dibuatnya no excuse.

4. Melihat masa depan dengan visi yang jelas.

Baca Juga: Bagaimana Menjadi Aktivis di Jaman Now?

Ini sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin! "Apa sih keinginan Anda?" Dan jawaban yang muncul: "Saya tidak tahu apa keinginan saya pak!" Dan kritikan sangat keras di sampaikan oleh mentor penulis saat itu. "Mas Andi, mending Anda tidak usah menjadi manusia, apabila diri Anda tidak mampu menjawab keinginan Anda." Menjadi ingat kembali kritikan keras mentor tersebut, manakala seorang pemimpin tidak tahu, dirinya sendiri akan dibawa kemana, apalagi tidak tahu organisasi, institusi, perusahaan, bahkan negara yang ia pimpin mau ia bawa ke mana? Visi pribadi, visi organisasi, bahkan visi institusi, perusahaan, hingga visi sebuah negara, harus sudah sangat jelas tergambar dipikiran seorang pemimpin dengan jernih. Dan setiap bangun pagi dari tidurnya, pemimpin itu dengan semangat tinggi, terus bekerja untuk meraih visi-visi tersebut. Dan itulah benar-benar sebuah hidup yang layak untuk diperjuangkan!

Ya, tulisan ini, sebagai pemantik bagi diri penulis sendiri. Karena menjadi seorang leader itu tidak sekadar given dari langit semata, ia hadir karena sebuah pencapaian dalam mendidik diri sendiri! Menjadi sangat penting untuk mendekatkan obyek yang mau dibidik, dengan kompetensi yang dimiliki, agar tidak gelagepan saat menjalani aktivitas diri ketika berproses menjadi seorang pemimpin. Setidaknya memimpin diri sendiri!

Begitu saja, karena penulis tengah bersiap-siap untuk antarkan istri ke kantornya. Sehingga tulisan ini penulis akhiri cukup sampai di sini saja.

Selamat pagi teruntuk Anda semuanya, jangan benci hari Senin ya hehehe.


AAS, 9 Oktober 2023
Emper Rumah Rungkut Surabaya

Editor : Yuris P Hidayat