FPIK UB Identifikasi, Potensi dan Permasalahan Budidaya Ikan Koi di Wilayah Jawa Timur

Reporter : -
FPIK UB Identifikasi, Potensi dan Permasalahan Budidaya Ikan Koi di Wilayah Jawa Timur
Focus Group Discusion Bahas Permasalhan Budidaya Ikan KOI di Jawa Timur yang diselenggarakan di Auditorium FPIK UB, Rabu (8/11/2023)

MALANG, JatimUPdate.id,- Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang gelar Focus Group Discusion Bahas Permasalhan Budidaya Ikan KOI di Jawa Timur yang diselenggarakan di Auditorium FPIK UB, Rabu (8/11/2023)

Kolaborasi aktif antara FPIK UB dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur serta dinas perikanan dari Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung baru dengan melukakan kegiatan Focus Grup Discussion dalam rangka membahas permasalahan ikan Koi yang sedang terjadi di beberapa kabupaten di Jawa Timur, khususnya di kabupaten yang masuk dalam wilayah segitiga emas di atas.

Baca Juga: FPIK UB Insisasi Roadmap Wisata Bahari Malang Selatan

“Beberapa persoalan utama pembudidaya ikan koi saat ini yaitu teknologi yang digunakan pembudidaya belum memenuhi standar. Selanjutnya, pembudidaya tidak memiliki jaminan sukses dalam berbudidaya dikarenakan tidak ada kabupaten pembudidaya ikan Koi yang menggaransi produksi benih unggul serta harga pakan yang terus meningkat. Yang terakhir yaitu pemerintah membuka pasar hasil budidaya dengan terlalu luas, sehingga berdampak pada ketersediaan benih maupun induk unggul dan berpotensi terjadi kompetisi permainan harga pasar” Jelas Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si selaku dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

Perwakilan dari dinas Kabupaten Blitar menyebutkan bahwa pengetahuan mengenai budidaya ikan Koi dinilai masih belum mendalam, yang berakibat membuat beberapa pembudidaya kerap kali mengalami kerugian jika terdapat permasalahn di lapangan seperti adanya penyakit pada ikan. Hal ini juga dikonfirmasi oleh dinas Kabupaten Kediri dan Tulungaung, bahwasannya memang terdapat banyak permasalahn yang sama di beberapa Kabupaten pembudidaya ikan Koi.

Baca Juga: Prodi MSP FPIK UB Kerjasama Dengan Borneo Marine Research Institute Universiti Sabah Malaysia

 

Dr. Yuni Kilawati, S.Pi., M.Si selaku ketua dalam project penelitian identifikasi, potensi dan permasalahan budidaya ikan koi di wilayah Jawa Timur menjelaskan “Untuk mengatasi permasalahan budidaya ikan Koi dapat melalui beberapa pendekatan yakni Aplikasi Artificial Intelligence dan Digital Technology, mulai dari kualitas air yang bisa langsung dikoneksikan dengan gadget, penggunaan autofeeder untuk pakan, melakukan deteksi penyakit menggunakan real time PCR, dan meningkatkan resistensi tubuh ikan terhadap penyakit dengan teknologi genetika”

Baca Juga: Perkuat Sektor Riset Hulu Hilir Udang, Tim Komoditas Udang FPIK UB Susun Road Map Riset

Kedepannya diharapkan tidak ada kesenjangan antar stakeholder dan juga pihak akademisi dalam menangani permasalahan  budidaya khususnya ikan Koi agar pembudidaya memahami secara langsung riset yang dilkaukan Universitas dan membuka diri terhadap kegiatan yang dilakukan di lingkup Universitas.

“Beberapa dukungan yang diberikan oleh Dinas Provinsi Jawa Timur terhadap pembudidaya ikan Koi yaitu adanya hibah ikan hias pada kelompok budidaya, pelatihan bagi pembudidaya, pendataan ikan hias secara rutin, alih teknologi ikan hias dengan melakukan adaptasi teknologi baru budidaya ikan di upt milik kementerian kelautan ,updating data pembudidaya ikan hias berupa jumlah rtp, pembudidaya dan luas lahan budidaya, pelayanan kesehatan ikan dan laboratorium” Jelas Sunaris selaku perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.(SM)

Editor : Nasirudin