Catatan Mas AAS

Belajar Cara Berjuang Kepada Si Oyen

Reporter : -
Belajar Cara Berjuang Kepada Si Oyen
Mas AAS

Pemenang yang sesungguhnya adalah mereka yang tak pernah berhenti mencoba. Dan teladan itu aku lihat bukan pada orang namun pada seekor kucing! Si oyen, anabul yang giat berjuang untuk memperoleh belaian dan juga kasih serta sayang. Yang jelas si oyen pasti minta wiskas.

Dan aku tak berdaya, karena di warkop tak ada wiskas pastinya. Yang ada adalah makanan usus goreng bergelantungan dibungkus plastik. Aku ambil satu dan aku berikan kepada mahkluk ciptaan Tuhan ini. Bungkusan plastik yang ada usus gorengnya telah cukup membuat si oyen lega dan langsung melahap semua sampai habis, tinggal plastiknya saja!

Baca Juga: Menjadi Seorang kader Itu Pilihan Bung!

Sepertinya perut si anabul ini belumlah kenyang. Dan satu biji bakwan pun kuberikan lagi dengan cepat dilahapnya pula. Ia sebenarnya berharap mamanya ada dan kayaknya ingin menyusu. Tapi apa daya ia sepertinya luntang lantung sendirian. Dan tubuhnya sangat tirus. Tergerak mau dibawa pulang saja, tapi di rumah telah ada puluhan anabul juga.

Melihat tingkah polah nya si oyen, adalah tipikal anabul yang tak mau menyerah sebelum meraih tujuannya dan berhasil. Melihatnya saja jadi belajar serta mengeja lagi soal kehidupan pada malam ini.

Baca Juga: Sastra Melembutkan Jiwa!

Hewan dan tumbuhan sudah lama menjadi guru laku dan guru kehidupan ku. Di saat telah lama sudah aku tinggalkan manusia sebagai sosok guru.

Karena pada kedua mahkluk hidup ini, yaitu hewan juga tumbuhan aku bisa belajar tentang arti sebuah daya juang, dan daya kecukupan terhadap sesuatu. Keduanya hanya mengambil secukupnya dari sesuatu yang sudah disediakan oleh dunia. Namun bagi manusia, yang katanya disebut mahkluk dengan derajat paling tinggi di muka bumi ini. Seluruh isi dunia sudah diberikan kepadanya, namun rasa kekurangan itu masih mendera bercokol di dalam benak juga hati mereka!

Baca Juga: Inspirasi Pagi

Dan melihat polah nya si oyen yang berada di warkop. Sudah lebih dari cukup pelajaran dari semesta aku cecap malam ini, sepuasnya! Hingga tak sadar aku kudu segera pulang, karena pukul 21:00 WIB malam ini, aku kudu berbicara di sebuah seminar bertemu para kawula muda di kota Surabaya! Guna menemukan apa sebenarnya tujuan mereka lahir di planet muka bumi ini!

Terima kasih oyen. Bercanda dan bermesraan denganmu jadi bahan materi yang bisa aku berikan kepada para calon pemimpin bangsa di negeri ini di masa depan! Pada seminar nanti.

Editor : Redaksi