Bisa Infeksi
Bahayanya Menahan Kentut

Jakarta,JatimUPdate-Saat Anda kentut, gas bergerak dari usus ke rektum, lalu keluar melalui anus. Tetapi, jika Anda mengencangkan otot sfingter anus (otot yang mungkin juga Anda kencangkan jika menahan buang air besar), Anda biasanya dapat menahan kentut untuk jangka waktu tertentu.
Setelah mengencangkan otot sfingter Anda, tekanan akan mulai terbentuk pada gas di sistem pencernaan Anda. Anda mungkin mengalami beberapa gejala jangka pendek saat menahan kentut, termasuk nyeri, kembung, dan rasa tidak nyaman.
Anda juga akan bisa merasakan gelembung gerakan gas bergerak di sekitar sistem pencernaan Anda. Gas ini bisa diserap kembali oleh sistem darah di tubuh dan pada akhirnya akan dikeluarkan saat Anda bernapas. Namun, sebagian besar gas akan tetap berada di bawah tekanan di dalam tubuh Anda sampai Anda akhirnya dapat mengeluarkannya melalui kentut atau sendawa, seperti dilansir Kompas.com.
Bahaya-Bahaya
Kentut sembarangan memang memalukan dan termasuk hal yang tak sopan. Namun, menahan kentut, meski hanya jangka pendek, bisa memicu rasa tidak nyaman, kembung, gangguan pencernaan, maag, dan nyeri. Dampak menahan kentut
Divertikulitis Pada tahun 1970-an, para ahli menemukan bahwa kebiasaan menahan kentut dapat memicu divertikulitis. Diverkulitis adalah peradangan atau pembengkakan kantong yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan. Divertikulitis bisa parah dan dapat menyebabkan infeksi jika tidak ditangani.
Kembung Terlalu sering menahan kentut bisa memicu pembengkakan dan kembung di perut Anda karena penumpukan gas yang tidak segera dikeluarkan oleh tubuh Anda. Perut kembung juga bisa membuat Anda lebih mudah bersendawa.
Kram dan nyeri perut Ketika ada banyak gas di tubuh, Anda mungkin merasa tidak nyaman. Tetapi menjebak gas di tubuh Anda dengan menahan kentut dapat memperparah ketidaknyamanan tersebut. Bahkan, Anda bisa mengalami kram dan nyeri perut.