Demi Pemilu 2024 Terpercaya, Bawaslu Jatim Monitoring Keterbukaan Informasi 38 Kabupaten/Kota

Reporter : -
Demi Pemilu 2024 Terpercaya, Bawaslu Jatim Monitoring Keterbukaan Informasi 38 Kabupaten/Kota
Sosialisasi Monitoring Keterbukaan Informasi bagi 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur .

Surabaya, JatimUPdate.id,- Penyelenggara pemilu yang terbuka merupakan langkah penting agar hasil pemilu terpercaya. Untuk itu, secara konsisten Bawaslu se-Jatim akan meningkatkan transparasi dengan mengadakan Sosialisasi Monitoring Keterbukaan Informasi bagi 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur yang dibagi dalam dua gelombang. Gelombang I pada tanggal 08 Mei dan Gelombang II pada 10 Mei 2023 di Kantor Bawaslu Jatim Jl. Puncak Permai Utara II No. 21 RT. 05 RW. 12, Kel. Lontar, Kec. Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur.

Anggota Bawaslu Jatim, Abdul Quddus Salam dalam sambutannya menyampaikan bahwa bentuk kongkrit dari komitmen keterbukaan informasi itu akan diwujudkan dengan adanya PPID integrasi.

Baca Juga: Perolehan Suara Arjuna Fantastis, Cak Ji Klaim Setahun Pesiapan dan Turun ke Bawah

“Hasil dari pertemuan kemarin di Jakarta, bahwa Bawaslu RI dalam mewujudkan keterbukaan informasi ibaratnya dengan sebuah hotel dengan banyak kamar. Kemudian kuncinya diberikan kepada kita masing-masing. Fasilitas kamarnya akan semakin baik. Mulai dari keamanan data, kualitas website dan lain-lainnya,” ungkapnya.

Dengan langkah strategis tersebut, Pria yang akrab disapa Cak Quddus ini berharap bahwa layanan keterbukaan informasi di tingkat Kabupaten/Kota se-Jatim akan semakin baik.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Jatim, A. Warits dalam sambutannya mengungkapkan bahwa transparansi informasi hanya bisa diwujudkan dengan semangat kolektif kolegial.

Baca Juga: Bawaslu Bondowoso Evaluasi Kegiatan Pengawasan Pemilu 2024

“Sejak diterbitkannya aturan tentang pola hubungan (Polhub), bahwa semangat kolektif kolegial itu harus benar-benar terwujud di antara kita. Karena tidak mungkin akan ada keterbukaan informasi bila tidak ada dukungan dari divisi dan bagian yang lain,” jelasnya

Warits kembali mengingatkan bahwa pengawasan pemilu yang kuat berakar dari kelembagaan, Sumber Daya Manusia dan Jaringan Informasi yang kuat.

Baca Juga: Agoeng Prasodjo Disebut Sang Pendobrak Kutukan Partai Golkar Surabaya

“Jaringan informasi ini berkaitan dengan kepercayaan dan persepsi publik yang harus dijaga terus. Ketersediaan data dalam PPID itu akan membantu menjaga kepercayaan publik,” pungkasnya. (Yah)

Editor : Nasirudin